Aku bergeming. Menerawang jauh ke dalam ingatan. Satu tahun yang lalu, kondisi yang sangat buruk. Waktu itu, bisa disebut aku hampir depresi. Bahkan mungkin sudah depresi, entahlah. Karena kesibukanku setahun lalu berkurang drastis daripada tahun-tahun sebelumnya, aku gagal mengusir rasa sakit itu. Aku gagal membunuh rasa takut, rasa tak percaya. Aku gagal melupakan wajah itu; wajahmu. Satu tahun, dengan beberapa bulannya yang hampir aku habiskan dengan waktu menyendiri, menangis terisak, bahkan menyalahkan diri sendiri. Begitu bodoh, begitu berantakan. Begitu menyesakkan dan memilukan.
Saat itu aku tidak tahu bagaimana cara terbaik melupakan. Memaksa melupakan sama saja memaksa mengingat, dan itu terus-menerus. Kau saat itu tidak tahu, aku terus mencobanya. Namun lagi-lagi, aku tidak pernah berhasil menemukan caranya. Hingga pada saat itu, aku teringat satu hal. Aku benar-benar lalai kalau hal itu begitu dekat dengan kehidupanku. Hal itu sudah menjadi bagian dari kehidupanku pada tahun-tahun sebelumnya. Hal di mana aku bisa memaksimalkan potensi yang aku miliki sekaligus refreshing. Kesibukan. Ya, hal itu adalah kesibukan. Kau tahu? Ternyata hanya dengan kesibukanlah aku bisa membuat bayangan dirimu memudar dari ingatan. Meski perlahan, tapi itu pasti. Meski terlihat melelahkan, menguras banyak waktu, tenaga, dan pikiran, tapi setidaknya rasa sakit itu berkurang. Luka-luka terjahit dengan sendirinya.
Percayalah, saat kesibukan itu datang, kau tidak bisa lagi mengungkung diriku dalam kerangkeng ingatan tentang dirimu. Aku percaya, kesibukan memang sebuah cara yang ampuh untuk mengatasi ingatan tentang dirimu yang terus kembali. Tentang melupakan apa-apa yang pernah kau katakan, apa-apa yang pernah kita alami. Aku juga percaya bahwa kesibukan adalah cara yang ampuh untuk menyingkirkan berbagai kesedihan. Termasuk kesedihan kehilanganmu.
Saat itu aku tidak tahu bagaimana cara terbaik melupakan. Memaksa melupakan sama saja memaksa mengingat, dan itu terus-menerus. Kau saat itu tidak tahu, aku terus mencobanya. Namun lagi-lagi, aku tidak pernah berhasil menemukan caranya. Hingga pada saat itu, aku teringat satu hal. Aku benar-benar lalai kalau hal itu begitu dekat dengan kehidupanku. Hal itu sudah menjadi bagian dari kehidupanku pada tahun-tahun sebelumnya. Hal di mana aku bisa memaksimalkan potensi yang aku miliki sekaligus refreshing. Kesibukan. Ya, hal itu adalah kesibukan. Kau tahu? Ternyata hanya dengan kesibukanlah aku bisa membuat bayangan dirimu memudar dari ingatan. Meski perlahan, tapi itu pasti. Meski terlihat melelahkan, menguras banyak waktu, tenaga, dan pikiran, tapi setidaknya rasa sakit itu berkurang. Luka-luka terjahit dengan sendirinya.
Percayalah, saat kesibukan itu datang, kau tidak bisa lagi mengungkung diriku dalam kerangkeng ingatan tentang dirimu. Aku percaya, kesibukan memang sebuah cara yang ampuh untuk mengatasi ingatan tentang dirimu yang terus kembali. Tentang melupakan apa-apa yang pernah kau katakan, apa-apa yang pernah kita alami. Aku juga percaya bahwa kesibukan adalah cara yang ampuh untuk menyingkirkan berbagai kesedihan. Termasuk kesedihan kehilanganmu.
Komentar
Posting Komentar